Sunday, February 17, 2019

MENJADI HEBAT DENGAN AL QURAN

Hasil gambar untuk AL QURAN

Al Quran adalah mukjizat yang Allah berikan kepada umat akhir zaman ini,  barangsiapa yang mengamalkannya  tentu akan merasakan dampak dari kemukjizatan Al Quran tersebut. Namun  terkadang kita suka tidak menyadarinya bahwa Al Quran adalah sebuah mukjizat yang luar biasa sampai  bangsa jin pun ta’jub dengan Al Quran,  hal ini di abadikan  dalam Al Quran surat Jin ayat1 , terkadang kita juga lebih mengagumi  kehebatan  teknologi dan ilmu pengetahuan dari pada Al Quran, sehingga Al Quran sering terabaikan,  lantas bagaimana cara kita mengamalkan kitab mukjizat ini,

1.     Sering membacanya:

Bagaimana cara membacanya

a. Membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.

Allah berfirman dalam Al quran surat al baqarah ayat 121:

{الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِهِ}

Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.

Ada tiga kata dalam Al Quran yang pengertiannya  hampir sama maknanya dengan membaca yaitu : qira’ah/iqra , tilawah/yatlu, dan tartil. Kita  bisa melihat bagaimana terjemahan 3 kata ini dalam Al quran yaitu pada surah al-‘Alaq (iqra’ bismi rabbika), al-Jumu’ah (yatlu ‘alaihim ayatina), dan al-Muzzammil (wa rattilil Qur’ana tartiila).

-         iqra' yang diterjemahkan dengan bacalah!, tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai obyek baca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain. Fokus qira'ah adalah meraih makna atau pengertian dari apa yang dibaca tersebut, disertai tadabbur, tafakkur, dan tadzakkur hingga memperoleh hidayah Allah.

-         Tartil adalah membaca al-Qur'an secara bersuara, perlahan dan dengan menerapkan hukum-hukum bacaan secara tepat. Secara khusus, aktifitas ini dilakukan dalam shalat dan di malam hari, yakni qiyamul-lail. Dari sini, diharapkan lahir kesan ke dalam jiwa, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat Al Muzzammil:4

أو زد عليه ورتل القرآن ترتيلا

 -    Tilawah adalah mengikuti dan menerapkan jalan hidup yang digariskan di dalam teks yang dibaca.

إن الذين يتلون كتاب الله وأقاموا الصلاة وأنفقوا مما رزقناهم سرا وعلانية يرجون تجارة لن تبور

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

b. Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an
Alloh berfirman dalam al quran surat Al Muzammil ayat 20:

ْفَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآن...

...bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an...

2.     Sering Mendengarkannya

Menyimak lantunan ayat-ayat Alquran secara rutin akan membawa ketenangan serta ketentraman bagi pendengarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya keyakinan dan iman yang tertanam kuat dalam hati kita. Bahkan efek positif ini tidak akan kita rasakan saat mendengarkan bacaan atau media audio lain. Mendegarkan Al Quran juga dapat membantu kita ketika sedang menghafal ayat-ayat dalam kitab suci tersebut.

3.     Sering Menghapalkannya

Salah satu ciri orang yang berilmu menurut standar al-Quran, adalah mereka yang memiliki hafalan al-Quran. Allah berfirman,

بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu..(QS. al-Ankabut: 49).
Allah memberikan banyak keutamaan bagi para penghafal al-Quran, di dunia dan ahirat.
Berikut diantaranya,

Pertama, dia didahulukan untuk menjadi imam ketika shalat jamaah

Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ … وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِى سُلْطَانِهِ

Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan al-Quran-nya. Jika dalam hafalan quran mereka sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah… dan seseorang tidak boleh menjadi imam di wilayah orang lain. (HR. Ahmad 17526, Muslim 1564, dan yang lainnya)
Dari Ibnu Umar, beliau bercerita,
Ketika para muhajirin pertama tiba di Quba, sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menjadi imam mereka shalat adalah Salim mantan budak Abu Hudzaifah. Dan beliau adalah orang paling banyak hafalan qurannya. (HR. Bukhari 660)

Kedua,  ketika meninggal, dia didahulukan

Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bercerita,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua jenazah uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau tanya, “Siapa yang paling banyak hafalan qurannya?”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memposisikan yang paling banyak hafalannya di posisi paling dekat dengan lahat. Lalu beliau bersabda,

أَنَا شَهِيدٌ عَلَى هَؤُلاَءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di hari kiamat. (HR. Bukhari 1343 & Turmudzi 1053)

Ketiga, diutamakan untuk menjadi pemimpin jika dia mampu memagangnya
Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, beliau menunjuk Nafi’ bin Abdul Harits untuk menjadi gubernur di Mekah.
Suatu ketika, Umar bertemu Nafi’ di daerah Asfan.

Siapa yang menggantikanmu di Mekah?” tanya Umar.
Ibnu Abza.” Jawab Nafi’.
Siapa Ibnu Abza?” tanya Umar.
Salah satu mantan budak di Mekah.” Jawab Nafi’.
Mantan budak kamu jadikan sebagai pemimpin?” tanya Umar.
Dia hafal al-Quran, dan paham tentang ilmu faraid.” Jawab Nafi’.

Kemudian Umar mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

Sesungguhnya Allah mengangkat sebagian kaum berkat kitab ini (al-Quran), dan Allah menghinakan kaum yang lain, juga karena al-Quran.” (HR. Ahmad 237 & Muslim 1934)

Keempat, kedudukan hafidz al-Quran di surga, sesuai banyaknya ayat yang dia hafal

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Ditawarkan kepada penghafal al-Quran, “Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Turmudzi 3162 dan dishahihkan al-Albani)

Kelima, ditemani Malaikat

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ ، وَمَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهْوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ ، فَلَهُ أَجْرَانِ

Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari 4937)

Keenam, di akhirat, akan diberi mahkota dan pakaian kemuliaan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).

Ketujuh, al-Quran memberi syafaat baginya

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat. (HR. Muslim 1910).

Kedelapan, orang tuanya akan diberi mahkota cahaya kelak di akhirat

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن

Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يجيء القرآن يوم القيامة كالرجل الشاحب يقول لصاحبه : هل تعرفني ؟ أنا الذي كنتُ أُسهر ليلك وأظمئ هواجرك… ويوضع على رأسه تاج الوقار ، ويُكسى والداه حلَّتين لا تقوم لهما الدنيا وما فيها ، فيقولان : يا رب أنى لنا هذا ؟ فيقال لهما : بتعليم ولدكما القرآن

Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Quran.” (HR. Thabrani dalam al-Ausath 6/51, dan dishahihkan al-Albani).

Cara menghapal quran;

a.     Jangan cepat- cepat ingin menguasainya

لا تحرك به لسانك لتعجل به
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya.
إن علينا جمعه وقرآنه
Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
فإذا قرأناه فاتبع قرآنه
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (Al qiyamah :16-18)

b.     Malam hari waktu yang tepat untuk membaca/menghapal Quran

إن ناشئة الليل هي أشد وطءا وأقوم قيلا
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.

c.      Metode menghapal Quran:

1.     Metode potong ayat

Ketika proses menghafal sebuah surat dilakukan. Hafalkan surat dengan cara memotongnya menjadi 10 ayat 10 ayat. Di dalam tiap sepuluh ayat potong-potong lagi menjadi 5 ayat-5 ayat.
Misalnya kita menghafal surat An Naba yang didalamnya ada 40 ayat. Caranya adalah sebagai berikut :
Hafalkan ayat 1 sampai lancar. Lakukan sampai ayat 5.
Kemudian hafalkan secara berurut ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ikatlah ayat 1 sampai ayat 5 dengan mengulang-ulangnya bersama-sama sampai lancar. Gerak-gerakkan jari-jari tangan anda sesuai dengan ayat yang sedang di hafal. Bila menghafal ayat 1 gerakkan ibu jari, ayat 2 gerakkan jari telunjuk, ayat 3 gerakkan jari tengah, ayat 4 gerakkan jari manis dan ayat 5 gerakkan jari kelingking.
Kemudian hafalkan ayat 6 sampai 10 sambil menggerak-gerakkan jari-jari tangan kiri sama seperti yang dilakukan oleh tangan kanan. Ulang-ulang ayat 6 sampai 10 sampai lancar. Kegiatan ini mengikat ayat 6 sampai dengan ayat 10
Sekarang mengulang menghafal ayat 1 sampai 10 dengan sambil menggerak-gerakkan jari sesuai dengan nomor ayat yang dilafazkan. Lakukan sampai lancar. Hal ini mengikat ayat 1 sampai 10.
Lakukan langkah diatas untuk ayat 11-20, ayat 21-30 dan ayat 31-40.
Terakhir gabungkan semua ayat (ayat 1 sampai 40) dalam surat tsb. Ulang-ulang sampai lancar

2.     Metode "Lupakan".

Metode Lupakan artinya lihat, ucapkan, pahami, arti, kaitkan, ayat, nyetor,
Ketika menghafal yang pertama Anda bisa melihat dan mengucapkan ayat yang tengah anda coba hafal sebanyak 5 kali berulang-ulang.
Lalu, agar mempermudah mengaitkan tiap ayat saat menghafal kita coba ketahui arti setiap ayat.
Dan yang paling penting setiap hafalan,  penghafal menyetorkan hafalannya setiap hari."Dalam sekali menghafal menggunakan metode ini waktu yang diperlukan sekitar 20-30 menit untuk 1 sampai 3 halaman, kuncinya mengalahkan target kemarin dengan setoran hari ini"

4.     Hebatnya Al Quran

Dengan Al quran hanya memerlukan waktu 23 tahun Rasullulah merubah peradaban bangsa Arab yang Jahiliah menjadi masyarakat tauhid yang berakhlak mulia yang mampu mengubah peradaban manusia di dunia. Banyak ilmuwan ilmuwan muslim yang mampu menguasai berbagai disiplin  ilmu dan hasil penemuannya menjadi rujukan dan dasar ilmu pengetahuan sekarang. Para ilmuwan muslim mengawali pendidikannya dengan mempelajari Al Quran , mereka sudah hafidz quran sejak usia dini. Inilah kunci kehebatan generasi awal kaum muslimin yang tercatat dalam sejarah dan dibuktikan dari hasil karya mereka yang dapat kita saksikan sampai saat ini.







No comments:

Post a Comment