Sunday, February 17, 2019

CARA MENGOBATI PENYAKIT DENGAN AL QURAN



وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari aI-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. " (Qs. al-lsraa' [17]: 82)
Mungkin semua orang pernah mengalami sakit, dan mungkin semua orang tak menginginkan sakit tapi terkadang sakit tetap datang juga pada diri kita, ada beberapa penyebab orang terkena penyakit  :
1.    Akibat pikiran (sakit kepala, insomnia, ulkus(maag), menurunnya kekebalan tubuh)
2.    Akibat makanan (maag, stroke, penyakit ginjal, hipertensi, obesitas)
3.    Akibat lingkungan (flu, TBC, Disentri, malaria, demam berdarah , kaki gajah)
4.    Akibat turunan (alergi, obesitas, kolesteror, asma, kanker payu dara,darah tinggi,diabetes,dll)
5.    Akibat kiriman (guna guna)

Penyebab penyakit 90 % di akibatkan oleh pikiran dan 10 % di akibatkan oleh makanan dan yang lainnya.
Bagi seorang muslim apabila tertimpa penyakit/ musibah, ini merupakan kasih sayang dari Allah karena dengang kita sakit, Allah memberikan ampunan dengan  terhapus dosa-dosa kita, mustajabnya segala doa kita ketika kita sakit.
Dan sudah menjadi aqidah kita bahwa penyakit juga makhluk dan hamba Allah yang tunduk dan patuh terhadap perintah-Nya, tunduk dan takut terhadap aturan Allah dan hukum-Nya.
Al Quran adalah kitab yang Alloh turun kepada  nabi Muhammad SAW, yang merupakan petunjuk dan pedoman bagi umat manusia, Al Quran juga  merupakan suatu kitab yang bisa mengobati pennyakit manusia khususnya orang yan beriman.
Bagamanai cara  Al Quran mengobati penyakit yaitu dengan cara :
1.       Dibaca
Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan memang terbukti. Selama melantunkan Al-Quran dengan makhroj yang benar dan memperhatikan kaidah tajwid, terjadi proses terapi pada organ pernapasan dan jantung. Mengeluarkan huruf sesuai makhroj ( isti’la’ mengankat lidah,  ithbaq melengletkan pangkal lidah pada geraham, dll ) dengan memperhatikan sifat-sifat huruf dapat memperpaiki syaraf2 yang akan mencegah terjadinya stroke, terutama pada organ sekitar wajah. Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan sungguh menakjubkan. Membaca huruf dengan ghunnah (mengalirkan udara di hidung dan menahan bunyinya) dan mad (panjang dan pendeknya suara)  akan memperkuat kerja paru dan jantung, mengirim oksigen ke otak, memperlancar peredaran darah. Sekali lagi Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan memang luar biasa.
1.    Al-Isra’ 109, “Dan wajah mereka menyungkur sambil menangis, dan mereka bertambah khusyu’
2.    Maryam 58.Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang maha pemurah, mereka menyungkur dengan sujud dan menangis.
Tangisan karena khusyu’ dan penuh harap kepada Allah, selain berefek ketundukan dan kepasrahan kepada Allah, juga memiliki manfaat secara kesehatan, khususnya bagi para lelaki yang jarang menangis. Diantaranya:
1.    Memperjelas penglihatan.
Air mata menjadi pencegah dehidrasi pada membram mata.
2.   Membunuh bakteri
Lizosyme adalah cairan yang terdapat pada air mata yang dapat membunuh 90-95% bakteri dalam 5 menit.
3.   Menenangkan perasaan.
Menangis dapat meredakan gejolak jiwa, menurunkan depresi, menenangkan emosi, yang mengandung 24% protein albumin yang berguna meregulasi system metabolisme tubuh.
4.   Dapat mengeluarkan racun.
William Frey seorang ahli biokimia, menemukan bahwa air mata yang keluar secara emosional   membawa racun dari tubuh untuk dikeluarkan.
5.   Air mata mengurangi stress.
Air mata juga mengeluarkan hormonstress yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine enkephalin dan prolactin, selain merdakan stres, air mata juga melawan penyakit akibat stress.
6.   Menangis dapat melegakan perasaan.
Setelah menangis system limbik, otak, jantung akan menjadi lancar, dan membuat seseorang menjadi lega.

Seorang peneliti melakukan 210 kali eksperimen kepada responden yang dalam keadaan santai dan mata tertutup diminta mendengarkan Al-Qur’an sebanyak 85 kali, dan pada 40 kali berikutnya tidak mendengarkan bacaan apapun. Bacaan teks berbahasa Arab dibuat seolah seperti lantunan ayat Al-Qur’an, yang memang responden tidak mengerti bahasa Arab. Ternyata responden yang mendengarkan bacaan ayat Al-Qur’an merasa lebih tenang dan terjadi relaksasi. Hasilnya kadar darah dalam kulit meningkat, pelonggaran pembuluh darah, memperlancar peredaran darah, penurunan frekuensi detak jantung.
Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan ini semakin membuktikan, bahwa Al-Qur’an menghilangkan strees, mengaktifkan kekebalan tubuh. Sebaliknya orang yang mudah stress akan terjadi penyempitan dan pengerasan pembuluh nadi, detak jantung akan meningkat, peredaran darah dalam tubuh terhambat, jantung memompa lebih keras dan akan membahayakan karena bisa memicu serangan stroke dan pecah pembuluh nadi. Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan luar biasa.
Pengalaman seorang peneliti yang membiasakan mendengarkan Al-Qur’an setiap hari, merasakan efek yang sangat bermanfaat. Meningkatnya kekebalan tubuh, bertambahnya kemampuan berpikir dan kapasitas berkreasi dan berinovasi. Pikiran menjadi semakin fokus, tenang, menghilangkan sikap tergesa-gesa dan ceroboh. Selain itu  kecerdasan meningkat, pencernan lebih lancar, menghilangkan sembelit. Efek lainnya adalah mudahnya membangun relasi dan kepercayaan mereka.  Sehingga pekerjaan menjadi lebih terbuka peluang, tugas-tugas lebih cepat selesai, karena bisa lebih fokus.
Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan ternyata memberi efek sangat baik kepada para pelaku yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an. Semoga hal ini akan memotivsi kita untuk makin dekat dengan Al-Qur’an berusah menghafalkan dan mengamalkannya.
Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan mendapat manfaat lima sekaligus. Yaitu pertama memberi ketenangan kepada jiwa. Kedua mencegah terserang penyakit, ketiga menjadi lebih fit dan bugar, sehingga memudahkan menuntaskan pekerjaan. Keempat yang sudah pasti mendapat pahala dari setiap huruf yang keluar dari mulut kita. Ganjaran yang kelima Allah akan memberi kemuliaan kepada para ahlul Qur’an berupa syafaat dan mahkota kemuliaan. Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan sungguh bermanfaat.

Baru-baru ini seorang penderita diabet akut mengalami komplikasi ke berbagai organ tubuhnya hingga menyebabkan dirinya kehilangan memori. Bacaan sholat dan hafalan Qur’annya hilang. Dokter menvonis tak lama lagi penderita akan mengalami kebutaan. Si Pasien mengisi hari-harinya dengan membaca A-Qur’an, karena ingin meraih kembali hafalan Qur’annya yang hilang. Hal itu dilakukan dengan sungguh-sungguh meskipun sangat berat dengan susah payah, karena penglihatannya sudah sangat lemah.
Seiring berjalannya waktu, ketika dokter memeriksa kembali penglihatannya, ternyata sang dokter merasa heran, keadaan matanya mulai membaik, ramalannya bahwa pasien akan kehilangan penglihatan secara total mengalami kebutaan, ternyata tidak terbukti. Apa yang dilakukan oleh si pasien? Sehingga kondisi penglihatannya berangsur membaik? Ternyata kebiasaan tilawah setiap hari itulah menjadi terapi yang terbaik yang bisa mengembalikan fungsi matanya.

2.       Di dengarkan
Para ilmuwan mengatakan bahwa seluruh sel otak memiliki frekuensi getar tertentu. Mereka lalu meneliti program detail yang ada di tiap jaringan sel yang mengatur kinerja otak sepanjang manusia hidup. Dari sana mereka berkesimpulan bahwa kinerja otak terpengaruh oleh peristiwa eksternal seperti trauma prokologis, problem sosial, dll.
Pernah dengar orang yang murung dan mengurung diri tidak enak makan setelah mendapat kabar/berita buruk?  Sel- sel otak berpengaruh dengan berita buruk tersebut yang memunculkan benturan dan gangguan dalam system kerja  tubuh secara menyeluruh dan menimbulkan beragam penyakit baik phikis maupun fisik.
Beberapa peneliti menemukan cara memprogram ulang sel-sel itu dengan menyeimbangkan kembali getar frekuensi sel kepada frekuensi yang normal. Sel yang mengalami kerusakan frekuensi getarnya melemah dibandingkan dengan sel yang sehat.
Al Qur’an adalah asyifaa, penawar. Sebagaimana termuat dalam Q.S Al-Isro ayat 82.
Kita harus yakin dan mengimani ayat ini, bahwa mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan benar sesuai janji Allah dalam Al-Qur’an, sebelum kita memulai terapi dengan ayat Al-Qur’an, karena keyakinan ini akan membangun sugesti dalam diri kita, peran Al-Qur’an dan doa-doa yang ma’tsur bisa menyembuhkan penyakit.
Suara yang sampai kepada otak manusia melalui telinga dengan getar akustik. Saat orang sakit mendengarkan Al-Qur’an maka getar akustik dari tilawah al-Qur’an ini juga sampai ke otak. Getar itu memunculkan pengaruh positif sesuai fitrah yang ditetapkan Allah. Al-Qur’an memiliki keistimewaan yang luar biasa tak bisa dibandingkan dengan apapun. Allah yang menciptakan sel-sel itu, Dia juga yang menciptakan frekuensi getar tertentu bagi sel. Frekuensi ini akan memprogram ulang dan menata sel saraf dalam otak. Sel otak akan berinteraksi dengan organ seseorang seperti menambah imunitas, memperkuat kemampuan melawan penyakit. Mukjizat Al-Quran pada kesehatan, akan melakukan aktivasi pada sel otak yang bertugas sebagai pemimpin tubuh dan meningkatkan kapasitas sel serta menjadikannya bergetar kembali dengan normal dan teratur.
Mukjizat Al-Qur’an pada kesehatan, bagaimana cara kerjaya? Indra pendengaran memiliki kemampuan kontrol terhadap seluruh tubuh, membuat keseimbangan gerak, mengatur operasi vital tubuh. Telinga bagian dalam berpengaruh dengan seluruh bagian tubuh, seperti jantung, paru, hati, usus, karena itu frekuensi getar yang diterima telinga memberi pengaruh pada seluruh tubuh.
Th 1960, ilmuan asal Swis Hans Jenny menemukan bahwa suara mempengaruhi berbagai materi dan mengembalikan bentuk bagian-bagian yang ada dalam materi. Setiap sel memiliki suara sendiri dan dipengaruhi oleh suara yang bisa mengembalikan susunan materi yang ada dalam sel.
Th 1974 Faabian Maman dan Joel Sternhiermer menemukan bahwa setiap bagian tubuh memiliki system  getar khusus yang tunduk pada hukum fisika. Ternyata dalam penelitiannya disimpulkan suara yang paling berpengaruh adalah suara milik sendiri.
Berikut ini beberapa surah asy-syifa yang sangat dianjurkan untuk dijadikan bacaan salat malam (Tahajud) maupun zikir harian sebagai terapi pengobatan penyakit kanker.
Pertama, surat an-Nahl ayat 49-50:
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ [١٦:٤٩]
يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ [١٦:٥٠]
Artinya: "Dan;kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut, kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang ‘ diperintahkan (kepada mereka)". (Qs. an-Nahl [16]: 49-50)
Kedua, surah aI-A'raaf ayat 206. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut.
إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
Artinya: "Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud. "(Qs. al-A'raaf [7]: 206)
Ketiga, surah al-lsra' ayat 44. Ayat ini Juga termasuk ke dalam ayat al-Qur'an yang bisa menjadi media untuk pengobatan penyakit kanker.
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun, melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (Qs. al-lsraa' [17]: 44

MENJADI HEBAT DENGAN AL QURAN

Hasil gambar untuk AL QURAN

Al Quran adalah mukjizat yang Allah berikan kepada umat akhir zaman ini,  barangsiapa yang mengamalkannya  tentu akan merasakan dampak dari kemukjizatan Al Quran tersebut. Namun  terkadang kita suka tidak menyadarinya bahwa Al Quran adalah sebuah mukjizat yang luar biasa sampai  bangsa jin pun ta’jub dengan Al Quran,  hal ini di abadikan  dalam Al Quran surat Jin ayat1 , terkadang kita juga lebih mengagumi  kehebatan  teknologi dan ilmu pengetahuan dari pada Al Quran, sehingga Al Quran sering terabaikan,  lantas bagaimana cara kita mengamalkan kitab mukjizat ini,

1.     Sering membacanya:

Bagaimana cara membacanya

a. Membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.

Allah berfirman dalam Al quran surat al baqarah ayat 121:

{الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِهِ}

Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.

Ada tiga kata dalam Al Quran yang pengertiannya  hampir sama maknanya dengan membaca yaitu : qira’ah/iqra , tilawah/yatlu, dan tartil. Kita  bisa melihat bagaimana terjemahan 3 kata ini dalam Al quran yaitu pada surah al-‘Alaq (iqra’ bismi rabbika), al-Jumu’ah (yatlu ‘alaihim ayatina), dan al-Muzzammil (wa rattilil Qur’ana tartiila).

-         iqra' yang diterjemahkan dengan bacalah!, tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai obyek baca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain. Fokus qira'ah adalah meraih makna atau pengertian dari apa yang dibaca tersebut, disertai tadabbur, tafakkur, dan tadzakkur hingga memperoleh hidayah Allah.

-         Tartil adalah membaca al-Qur'an secara bersuara, perlahan dan dengan menerapkan hukum-hukum bacaan secara tepat. Secara khusus, aktifitas ini dilakukan dalam shalat dan di malam hari, yakni qiyamul-lail. Dari sini, diharapkan lahir kesan ke dalam jiwa, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat Al Muzzammil:4

أو زد عليه ورتل القرآن ترتيلا

 -    Tilawah adalah mengikuti dan menerapkan jalan hidup yang digariskan di dalam teks yang dibaca.

إن الذين يتلون كتاب الله وأقاموا الصلاة وأنفقوا مما رزقناهم سرا وعلانية يرجون تجارة لن تبور

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

b. Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an
Alloh berfirman dalam al quran surat Al Muzammil ayat 20:

ْفَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآن...

...bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an...

2.     Sering Mendengarkannya

Menyimak lantunan ayat-ayat Alquran secara rutin akan membawa ketenangan serta ketentraman bagi pendengarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya keyakinan dan iman yang tertanam kuat dalam hati kita. Bahkan efek positif ini tidak akan kita rasakan saat mendengarkan bacaan atau media audio lain. Mendegarkan Al Quran juga dapat membantu kita ketika sedang menghafal ayat-ayat dalam kitab suci tersebut.

3.     Sering Menghapalkannya

Salah satu ciri orang yang berilmu menurut standar al-Quran, adalah mereka yang memiliki hafalan al-Quran. Allah berfirman,

بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu..(QS. al-Ankabut: 49).
Allah memberikan banyak keutamaan bagi para penghafal al-Quran, di dunia dan ahirat.
Berikut diantaranya,

Pertama, dia didahulukan untuk menjadi imam ketika shalat jamaah

Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ … وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِى سُلْطَانِهِ

Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan al-Quran-nya. Jika dalam hafalan quran mereka sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah… dan seseorang tidak boleh menjadi imam di wilayah orang lain. (HR. Ahmad 17526, Muslim 1564, dan yang lainnya)
Dari Ibnu Umar, beliau bercerita,
Ketika para muhajirin pertama tiba di Quba, sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menjadi imam mereka shalat adalah Salim mantan budak Abu Hudzaifah. Dan beliau adalah orang paling banyak hafalan qurannya. (HR. Bukhari 660)

Kedua,  ketika meninggal, dia didahulukan

Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bercerita,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua jenazah uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau tanya, “Siapa yang paling banyak hafalan qurannya?”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memposisikan yang paling banyak hafalannya di posisi paling dekat dengan lahat. Lalu beliau bersabda,

أَنَا شَهِيدٌ عَلَى هَؤُلاَءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di hari kiamat. (HR. Bukhari 1343 & Turmudzi 1053)

Ketiga, diutamakan untuk menjadi pemimpin jika dia mampu memagangnya
Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, beliau menunjuk Nafi’ bin Abdul Harits untuk menjadi gubernur di Mekah.
Suatu ketika, Umar bertemu Nafi’ di daerah Asfan.

Siapa yang menggantikanmu di Mekah?” tanya Umar.
Ibnu Abza.” Jawab Nafi’.
Siapa Ibnu Abza?” tanya Umar.
Salah satu mantan budak di Mekah.” Jawab Nafi’.
Mantan budak kamu jadikan sebagai pemimpin?” tanya Umar.
Dia hafal al-Quran, dan paham tentang ilmu faraid.” Jawab Nafi’.

Kemudian Umar mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

Sesungguhnya Allah mengangkat sebagian kaum berkat kitab ini (al-Quran), dan Allah menghinakan kaum yang lain, juga karena al-Quran.” (HR. Ahmad 237 & Muslim 1934)

Keempat, kedudukan hafidz al-Quran di surga, sesuai banyaknya ayat yang dia hafal

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Ditawarkan kepada penghafal al-Quran, “Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Turmudzi 3162 dan dishahihkan al-Albani)

Kelima, ditemani Malaikat

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ ، وَمَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهْوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ ، فَلَهُ أَجْرَانِ

Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari 4937)

Keenam, di akhirat, akan diberi mahkota dan pakaian kemuliaan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).

Ketujuh, al-Quran memberi syafaat baginya

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat. (HR. Muslim 1910).

Kedelapan, orang tuanya akan diberi mahkota cahaya kelak di akhirat

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن

Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يجيء القرآن يوم القيامة كالرجل الشاحب يقول لصاحبه : هل تعرفني ؟ أنا الذي كنتُ أُسهر ليلك وأظمئ هواجرك… ويوضع على رأسه تاج الوقار ، ويُكسى والداه حلَّتين لا تقوم لهما الدنيا وما فيها ، فيقولان : يا رب أنى لنا هذا ؟ فيقال لهما : بتعليم ولدكما القرآن

Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Quran.” (HR. Thabrani dalam al-Ausath 6/51, dan dishahihkan al-Albani).

Cara menghapal quran;

a.     Jangan cepat- cepat ingin menguasainya

لا تحرك به لسانك لتعجل به
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya.
إن علينا جمعه وقرآنه
Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
فإذا قرأناه فاتبع قرآنه
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (Al qiyamah :16-18)

b.     Malam hari waktu yang tepat untuk membaca/menghapal Quran

إن ناشئة الليل هي أشد وطءا وأقوم قيلا
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.

c.      Metode menghapal Quran:

1.     Metode potong ayat

Ketika proses menghafal sebuah surat dilakukan. Hafalkan surat dengan cara memotongnya menjadi 10 ayat 10 ayat. Di dalam tiap sepuluh ayat potong-potong lagi menjadi 5 ayat-5 ayat.
Misalnya kita menghafal surat An Naba yang didalamnya ada 40 ayat. Caranya adalah sebagai berikut :
Hafalkan ayat 1 sampai lancar. Lakukan sampai ayat 5.
Kemudian hafalkan secara berurut ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ikatlah ayat 1 sampai ayat 5 dengan mengulang-ulangnya bersama-sama sampai lancar. Gerak-gerakkan jari-jari tangan anda sesuai dengan ayat yang sedang di hafal. Bila menghafal ayat 1 gerakkan ibu jari, ayat 2 gerakkan jari telunjuk, ayat 3 gerakkan jari tengah, ayat 4 gerakkan jari manis dan ayat 5 gerakkan jari kelingking.
Kemudian hafalkan ayat 6 sampai 10 sambil menggerak-gerakkan jari-jari tangan kiri sama seperti yang dilakukan oleh tangan kanan. Ulang-ulang ayat 6 sampai 10 sampai lancar. Kegiatan ini mengikat ayat 6 sampai dengan ayat 10
Sekarang mengulang menghafal ayat 1 sampai 10 dengan sambil menggerak-gerakkan jari sesuai dengan nomor ayat yang dilafazkan. Lakukan sampai lancar. Hal ini mengikat ayat 1 sampai 10.
Lakukan langkah diatas untuk ayat 11-20, ayat 21-30 dan ayat 31-40.
Terakhir gabungkan semua ayat (ayat 1 sampai 40) dalam surat tsb. Ulang-ulang sampai lancar

2.     Metode "Lupakan".

Metode Lupakan artinya lihat, ucapkan, pahami, arti, kaitkan, ayat, nyetor,
Ketika menghafal yang pertama Anda bisa melihat dan mengucapkan ayat yang tengah anda coba hafal sebanyak 5 kali berulang-ulang.
Lalu, agar mempermudah mengaitkan tiap ayat saat menghafal kita coba ketahui arti setiap ayat.
Dan yang paling penting setiap hafalan,  penghafal menyetorkan hafalannya setiap hari."Dalam sekali menghafal menggunakan metode ini waktu yang diperlukan sekitar 20-30 menit untuk 1 sampai 3 halaman, kuncinya mengalahkan target kemarin dengan setoran hari ini"

4.     Hebatnya Al Quran

Dengan Al quran hanya memerlukan waktu 23 tahun Rasullulah merubah peradaban bangsa Arab yang Jahiliah menjadi masyarakat tauhid yang berakhlak mulia yang mampu mengubah peradaban manusia di dunia. Banyak ilmuwan ilmuwan muslim yang mampu menguasai berbagai disiplin  ilmu dan hasil penemuannya menjadi rujukan dan dasar ilmu pengetahuan sekarang. Para ilmuwan muslim mengawali pendidikannya dengan mempelajari Al Quran , mereka sudah hafidz quran sejak usia dini. Inilah kunci kehebatan generasi awal kaum muslimin yang tercatat dalam sejarah dan dibuktikan dari hasil karya mereka yang dapat kita saksikan sampai saat ini.







MENGURAI PROBLEMATIKA KEHIDUPAN DENGAN QURAN



a.       Makna Kehidupan

Dunia yang sedang kita singgahi sekarang , merupakan tempat kita ditempa berbagai problematika kehidupan, berbagai peristiwa suka dan duka datang silih berganti mengisi setiap relung kehidupan manusia sepanjang masa.
Dalam Al quran problematika kehidupan ini diwujudkan dalam  bentuk ujian ( fitnah/ فتنا) seperti tercantum dalam Al Quran Surat Al Ankabut ayat 2 :

أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi.(QS. Al Ankabut:2)

ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.(QS.Al Ankabut:3)
Allah sebagai kholiq berkuasa atas makhluknya untuk melakukan apa yang Dia kehendaki, kita sebagai makhluknya diwajibkan untuk tunduk dan patuh kepada-Nya, dari ayat diatas jelas tujuan Allah menguji kita untuk mengetahui orang-orang yang benar ( صدقوا ) dan dusta (الكاذبين) atas keimanannya. Kita hidup untuk di uji dan kita harus siap untuk menerima ujian tersebut baik suka ataupun tidak.

b.      Problem Kehidupan

Al Quran suatu kitab yang luar biasa , Al Quran merupakan blueprint kehidupan kita , skenario cerita yang lengkap tentang kisah manusia dari awal sampai akhir, jika kita sebagai aktor dan aktris dalam drama kehidupan ini tidak tahu dan tidak membaca skenario apalah jadi kehidupan kita ini.
Dalam Al quran dijelaskan problem kehidupan yang akan kita hadapi seperti apa,  hal ini tercantum dalam surat Al Anbiya ayat 35 :

كل نفس ذائقة الموت ونبلوكم بالشر والخير فتنة وإلينا ترجعون

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.(QS. Al Anbiya:35)
Kemudia dalam surat Al Baqoroh ayat 155:

ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من الأموال والأنفس والثمرات وبشر الصابرين

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(QS. Al Baqoroh : 155)

Berdasarkan ayat diatas, secara garis besar problem kehidupan manusia terbagi dua yaitu keburukan(الشر ) dan kebaikan (الخير )

Dengan keburukan berupa ; ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, sangat terasa sekali penderitaan ujiannya. Sedangkan dengan kebaikan jarang yang menyangka dan menyadari  itu sebagai ujian atau problem, dengan harta yang melimpah tidak sedikit yang disibukan dengan hartanya sehingga lupa akan kewajibanya sebagai makhluk terhadap kholik-Nya, dengan jabatan yang tinggi terkadang manusia jadi sombong sehingga berani menentang Allah dan Rasullnya, dengan diberi kesehatan tak jarang digunakan untuk bermaksiat terhadap Allah dengan melakukan hal-ahal yang dilarang oleh syariat.
Setelah kita mengetahui problematika atau ujian yang akan kita hadapi, tentunya kita mempunyai kesiapan untuk bisa berusaha menyelesaikan atau memecah masalah yang kita hadapi. Pelajar yang baik adalah pelajar yang tahu pelajaran apa yang akan diujikan, pelajar yang selalu belajar dan berlatih memecahkan soal - soal latihan ujian sehingga ketika ujian tiba sudah siap mengahadapinya.

c.        Sikap Manusia Terhadap Problem Kehidupan :

Al quran menggambar bagaimana sikap manusia terhadap problem atau ujian itu , hal ini di gambarkan dalam Al quran surat Al Fajr ayat 15-16 :
فأما الإنسان إذا ما ابتلاه ربه فأكرمه ونعمه فيقول ربي أكرمن

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

وأما إذا ما ابتلاه فقدر عليه رزقه فيقول ربي أهانن

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (QS. Al Fajr ayat 15-16)

Kemudia dalam surat Al Baqarah ayat 156 :

الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun".(QS. Al Baqarah ayat 156).

Ada tiga sikap manusia yang digambar quran berdasarkan ayat diatas ketika ditimpa problem atau ujian :
1.       Jika diuji dengan kebaikan dia merasa sedang di muliakan oleh Allah, hal ini terkadang menimbulkan sikap takabur.
2.       Jika diuji dengan keburukan dia merasa sedang dihinakan oleh Allah, hal ini terkadang menimbulkan sikap putus asa.
3.       Jika diuji dengan kebaikan maupun dengan keburukan dia menyerahkan segalanya kepada Allah  hal ini menimbulkan sikap sabar.

d.   Solusi dalam menghadapi problematika kehidupan.

Dalam menghadapi problematika kehidupan ini , Al quran memberikan keyword, suatu kata kunci yang harus kita pegang dan menjadi suatu keyakinan yang harus selalu kita ingat, hal ini terdapat dalam Al quran surat Al Baqarah ayat 286 :

                                      لا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت...

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya... (QS. Baqarah ayat 286).

Kemudian dalam surat Ali Imran ayat 191 dan surat Alam Nashrah ayat 5-6:

الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QS. Ali Imran ayat 191)

فإن مع العسر يسرا(5) إن مع العسر يسرا(6)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nashrah ayat 5-6)

Dari ayat diatas jelas kata kuncinya yaitu :

1.       Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
2.       Allah tidak mencipatakan segala sesuatu termasuk ujian dengan sia-sia
3.       Sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Dengan ketiga  kata kunci ini memberikan spirit kepada kita bahwa kita akan sanggup dan kuat dalam dalam menghadapi berbagai ujian , kemudian dibalik ujian pasti ada hikmahnya yang dapat kita petik di balik kesusahan pasti  ada kemudahan.

Selanjutnya bagaimana Al Quran memberikan solusi dalam menghadapi  problematiika kehidupan ini , hal ini dijabarka salah satunya dalam quran surat al-Baqarah ayat : 45 dan 153, surat Asy-Syuura ayat: 30

واستعينوا بالصبر والصلاة وإنها لكبيرة إلا على الخاشعين

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (QS. Al-Baqarah: 45)

يا أيها الذين آمنوا استعينوا بالصبر والصلاة إن الله مع الصابرين

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 45)

وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفو عن كثير

Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syuura ayat: 30)

Ada beberapa solusi  yang dijelaskan Al Quran kepada kita dalam menghadapi masalah yaitu :

1       SABAR

Kata sabar berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata sobaro yasbiru, yang artinya menahan. Sedangkan secara istilah, sabar adalah menahan diri dari segala macam bentuk kesulitan, kesedihan atau menahan diri dalam menghadapi segala sesuatu yang tidak disukai dan dibenci. Adapun sabar secara lebih luas adalah menahanan diri agar tidak mudah marah, berkeluh kesah, benci, dendam, tidak mudah putus asa, melatih diri dalam ketaatan dan membentengi diri agar tidak melakukan perbuatan keji dan maksiat.
Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur’an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun fi’ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya. Dari ayat-ayat yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur’an menjadi beberapa macam;

1.     Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam QS.2: 153: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai perintah untuk bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur’an. Diantaranya adalah dalam QS.3: 200, 16: 127, 8: 46, 10:109, 11: 115 dsb.
2.     Larangan isti’ja l(tergesa-gesa/ tidak sabar), sebagaimana yang Allah firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46: 35): "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…"
3.     Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar, sebagaimana yang terdapat dalam QS. 2: 177: "…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
4.     Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam surat Ali Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."
5.     Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah SWT senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah berfirman (QS. 8: 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar."
6.     Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah mengatakan dalam al-Qur’an (13: 23 – 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."
Inilah diantara gambaran Al-Qur’an mengenai kesabaran.

2.       SHALAT

Makna “shalat” pada ayat di atas ada dua:

1.       Shalat secara kesuluruhan, baik yang wajib, maupun yang sunnah. Sebagaimana dikatakan oleh Muqatil bin Hayyan misalnya.
2.       Shalat 2 rakaat (diantaranya yang kita kenal dengan shalat hajat).

Hudzaifah bin al-Yaman berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ditimpa suatu masalah, maka segera mengerjakan SHALAT.”
(HR. Ahmad)

Bagaimana pengamalan ayat-ayat dan hadist di atas oleh sahabat? Kita lihat pada atsar berikut:

Ketika Ibnu Abbas melakukan perjalanan, sampailah berita tentang kematian saudaranya Qatsum. Ia langsung menghentikan kendaraanya dan segera mengerjakan shalat dua raka’at dengan melamakan duduk (tasyahud akhir). Kemudian ia bangkit dan menuju kendaraannya sambil membaca, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’“. (Riwayat Ibnu Jarir).
Banyak riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 2 rakaat ketika menghadapi masalah. Ketika akan terjadi badai di Madinah, dalam peperangan, dan sebagainya. Demikian pula yang dilakukan oleh para sahabat. Namun sayangnya, hal ini telah banyak dilupakan oleh kita di zaman sekarang. Bahkan ketika mendapat masalah, mengadukannya di medsos, dan lain-lain.


Catatan: waktu tasyahud akhir sebelum salam adalah salah satu waktu mustajab, sebagaimana disebutkan di dalam hadist tentang mustajabnya “dhuburish shalah”, yaitu akhir shalat (sebelum salam). Kemudian saat waktu sujud.

3.       MEMPERBANYAK ISTIGFAR

Dalam Al quran surat Asy-Syuura ayat: 30 di jelaskan bahwa musibah itu diakibatkan perbuatan kita, untuk itu sepatutnya kita banyak meminta ampunan kepada Allah dengan memperbanyak ISTIGFAR, sungguh besar fadilah dari bacaan istigfar itu, sebagai mana sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya :

“Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan melapangkan kesusahannya, mengeluarkannya dari kesempitan dan memberinya rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (Hadis Riwayat Muslim)